Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta Yang Istimewa, Kasih Sayang Tuhan ( Allah SWT )

arisduts.com - Kehidupan di dunia ini memang penuh dengan warna - warni. Ada kebebasan dalam kita menentukan jalan kehidupan masing - masing. Roda waktu kehidupan terus berputar, tetapi nasib seseorang tidaklah selalu sama.

Ada sebagian orang sukses dan sebaliknya ada yang banyak mengalami kegagalan mengenai urusan dunia. Semua itu merupakan suatu ujian di kehidupan setiap manusia dari Tuhan Yang Maha Esa.

Bukti Kasih Sayang Tuhan Kepada Hamba - Nya

Hal ini bisa di katakan sebagai bentuk kasih sayang Tuhan terhadap hamba-Nya untuk menjadikan pribadi yang lebih baik. Namun tidak semua orang yang mau menyadari akan hal itu.

Tuhan telah memberikan ujian sesuai takaran masing-masing yang yang tidak melebihi batas kemampuannya. Adapun bentuk ujiannya, misalkan kita di berikan hidup berkecukupan, harta melimpah, kedudukan jabatan tinggi dan lain - lain.

Tetapi kita lupa terhadap sang pemberi rezeki ( Tuhan ). Lalu kita mejadi orang yang angkuh, sombong, takabur, tidak jujur dsb. Bila kita kufur akan nikmat dari-Nya dan tidak segera bertaubat tentu di akhir kehidupan nanti akan mejadi manusia yang merugi.

Sebaliknya apabila kita hanyalah orang kecil yang hidupnya pas - pasan, buat makan dan kebutuhan sehari - hari saja terasa sulit, janganlah berkecil hati. Karena di balik setiap ujian pasti ada hikmahnya.

Bagaimanapun keaadaan kita saat ini, baik kaya atau miskin pada hakikatnya itu sama di hadapan Tuhan. Yang terpenting itu kita itu mau bersyukur atau tidak atas apa yang telah di berikan oleh - Nya.

Sebenarnya juga masih banyak orang - orang yang jauh di bawah kita keadaannya, apabila kita mau menyadari akan hal itu. Semoga mata hati kita ini selalu bisa terbuka & dapatkan hidayah dari Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin.

Keistimewaan beribadah disertai doa & dzikir.

Sekilas cerita di saat saya melakukan perjalanan dari rumah menuju Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Saya sendiri sering ketempat ini, waktu itu ketika hati merasakan kepedihan yang mendalam merasakan kehidupan keluarga yang tidak tentram.

Walaupun Saya belum menikah sampai saat ini, tetapi mau tidak mau sudah harus belajar menjadi tulang punggung keluarga. Sedangkan keadaan kedua orang tua semakin tua dan kakak saya juga di anugerahkan sakit jiwa, tapi alhamdulillah berangsur sembuh meski belum bisa kembali seperti sedia kala.

Sebagai anak bungsu ( terakhir ) dari tujuh bersaudara saya harus berjuang untuk meghidupi keluarga. Meskipun kondisi saya dan keluarga selalu tidak sehat selalu sakit - sakitan, tetapi saya percaya hikmah di balik banyaknya ujian.

Kami berasal dari keluarga kecil yang penuh dengan cobaan yang begitu teramat pahit bila dirasakan. Mau tidak mau saya harus kembali berjuang keras dengan meneruskan usaha peternakan Ayam Petelur Ortu yang mengalami kebangkrutan, karena untuk biaya berobat kami sekeluarga.

Apa yang bisa saya lakukan ?

Kunci utama saya serahkan kepada Tuhan ( Allah SWT ) atas semua yang terjadi. Meskipun kami pun sekeluarga pernah percaya akan omongan orang, bahwa penyakit itu bisa saja ada ganguan dari hal yang ghoib.

Hal seperti itu memang benar adanya, namun sebagai landasan utama yang paling mujarab adalah melakukan perihatin sendiri dengan selalu mendekatkan diri pada yang Kuasa.

Dengan bermodal niat, nekat dan bulat tekat saya menggali kembali Ilmu Al Qur'an. Sebisanya saya bertekat untuk beribadah, berdoa, berdzikir, kirim doa untuk arwah leluhur ( Para Nabi, Para Wali, Alim Ulama, Simbah keluarga, kerabat kita dll), bersholawat kepada Nabi Muhammad Saw, membaca Surah Yaa Siin setiap sholat mag'rib dan juga mengamalkannya di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.

Selain itu saya juga sering ikut ziarah kubur dengan tokoh-tokoh santri terdekat. Seperti ziarah ke makam Simbah Syech Jumadil Qub'ra, Syech Maulana Maghribi, Sunan Mbayat, Kyai Raden Santri,  dan tokoh - tokoh sejarahwan penyebar agama Islam, terutama yang masih di wilayah sekitar pulau jawa.

Dengan cara tersebut banyak manfaat yang di dapat, yaitu hati lebih tenang, selalu bersyukur, sabar, ikhlas dan menerima kenyatataan dengan lapang dada. Itu bukti yang tak terlihat seperti angin namun benar adanya Wallahualam.

Ada keajaiban yang akan kita dapat dari laku perihatin, terutama saat saya bermunajat di Masjid Gedhe tersebut. Saya merasakan perubahan dalam diri saya dalam pola pikir. Sehingga saya tidak nyangka memiliki kecerdasan cukup meningkat.

Dari hal itu saya bisa terjun di dunia online dengan membuat & mengelola blog atau website personal, salah satunya blog "Arisduts" ini. Berawal dari baca - baca di google saya belajar membuat blog atau web .

Pada akhirnya dikit demi sedikit bisa menulis walau masih blepotan, tapi cukup lumayan istimewa bagiku yang hanyalah tamat sekolah smp ( belum lulus ) dan lanjut lulusan kejar Paket B dan C.

Namun hal yang utama itu, sangat merasa bersyukur Tuhan mau mendengar doa - doa kami. Alhamdulillah kesehatan kami sekeluarga sudah mulai membaik. Kesimpulanya bahwa kesehatan memang mahal harganya dan jauh lebih penting dari segalanya.

Saya sampai saat ini masih sangat yakin dan percaya bahwa banyak keistimewaan yang akan kita dapat bila mau berusaha di jalan kebaikan.

Dari pepatah orang terdahulu bilang, "Siapa yang menanam pasti akan memetiknya". Istilahnya orang jawa "Wong nandur nguduh, Wong seleh nganggo".

Itu artinya bila kita menanam keburukan, maka suatu saat akan menerima balasan yang sesuai. Sebaliknya pula apabila kita menanam banyak kebaikan pasti akan dapatkan balasan yang jauh lebih baik.

Misalkan, ketika kita semasa hidup di dunia hanya bersenang-senang dan melanggar aturan Agama kelak pasti akan mendapat hukuman, entah itu datang seketika di dunia atau kelak di akhir kehidupan.

Satu contoh lagi, kita membantu nenek tua yang mau menyeberang di jalan atau menyingkirkan batu di jalanan dengan niat ikhlas Lillahi ta'ala. Tanpa kita sadari di saat kita mengalami banyak masalah akhirnya ada jalan keluarnya.

Itu semua hanya sebagian contoh kecil saja, pengalaman di setiap orang juga berbeda - beda. Setidaknya hal tersebut bisa menjadi gambaran pelajaran buat kita untuk di ambil hikmahnya.

Ada juga pepatah jawa berkata, "Urip paribasane mung mampir ngombe" artinya bahwa kehidupan di dunia ini tidaklah abadi dan sifatnya hanyalah sementara ibaratkan hanya berhenti sejenak untuk minum.

Nah untuk itu marilah kita semua selagi masih bisa bernafas, segera bertaubat dengan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Semoga kita semua selalu dapatkan ampunan dari - Nya dan juga di jauhkan dari segala bala penyakit ataupun hal - hal yang lainnya. Aamiin Allahumma Aamiin.

Salah kata atau penulisan yang mungkin apabila kurang berkenan di hati para pembaca, saya hanya bisa mohon maaf yang sebesar besarnya.

Apabila artikel tulisan saya ini bermanfaat silahkan di petik dan juga bisa di share atau bagikan ke media sosial yang anda punya.

Untuk kritik dan saran bisa di tulis di bawah dalam kolom komentar agar website ini bisa meberikan hal - hal yang lebih baik lagi. Pastinya yang bisa bermanfaat bagi semua orang baik di dunia maupun akhirat. Aamiin...Matur Nuwun...Terimakasih 🙏